Jumat, 16 Desember 2011

Mengelola keuangan pribadi dengan prioritas kebutuhan

Menciptakan uang (bekerja untuk orang lain atau menjadi pengusaha yang menghasilkan uang) tidak semudah membelanjakan.
Bagi kita yang kurang bijaksana dalam mengatur keuangan pribadi, hasil kerja yang berupa gaji bisa habis dalam beberapa hari. Setelah habis bingung deh. Maka nya mengatur keuangan secara bijaksanaitu perlu.
Besar kecil uang yang diperoleh berupa gaji, pendapatan atau laba perusahaan tidak menjadi ukuran dalam suksesnya mengatur keuangan. Yang berpendapatan kecil tetap masih bisa menyisihkan uang setiap bulan untuk ditabungkan. Yang berpenghasilan besar juga tidak membelanjakan secara berlebihan sehingga uang yang disisihkan semakin banyak untuk mengembangkan usahanya.
Biasanya, kegagalan mengelola keuangan disebabkan oleh beberapa kesalahan seperti:
  • Mempunyai kebiasaan menunda pembayaran bill.
  • Menggunakan kredit card secara berlebihan (tidak ada kontrol).
  • Tidak gemar menabung dan melakukan investasi.
  • Mengunakan dana pinjaman untuk gonta-ganti mobil, barang elektronik dll.
  • Menaruh telor dalam satu keranjang (menyimpan, menabung, investasi dalam satu tempat).
  • Tidak mempunyai dana cadangan khusus bila terjadi kebutuhan mendadak.
  • Tidak mengalokasikan dana untuk asuransi.

Cara bijaksana mengatur uang berarti anda harus menghindari kebiasaan di atas.

Tidak sedikit orang yang kemudian jatuh bangkrut (sebutan cocok untuk orang kaya yang kemudian jatuh miskin) karena kesalahan mengatur keuangan mereka. Keberhasilan dalam mengatur keuangan tidak berdasarkan "Banyak atau sedikit", tetapi mampu atau tidaknya mengatur jumlah uang tesebut.

Sebuah peribahasa sunda mengatakan "Sa eutik mahi, loba nyesa" yang artinya sedikit uang cukup, banyak uang bisa menyisakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar