Kamis, 02 Mei 2013

Seberapa Penting Dilakukannya Tes Penerimaan yang Dibuat ???

Seberapa pentingkah tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat ??

Menurut saya sangat penting sekali, karena tujuan dari penerimaan adalah mendapatkan pernyataan tertulis dari user bahwa produk yang ditawarkan sesuai dengan yang dijanjikan oleh pihak pengembang sistem.

Untuk mendapatkan persetujuan dan pembayaran bagi proyek yang dikontrak mungkin sulit, kecuali user atau calon pengguna benar - benar yakin bahwa sistem bekerja dengan baik sesuai dengan yang dijanjikan. User mungkin merasa takut pada penerimaan karena dia mengambil ahli kepemilikan dan tanggung jawab sistem. User mungkin juga enggan untuk menyerahkan tanda penerimaannya, "Apa yang terjadi jika sesuatu sistem tersebut ada yang salah ??"

Untuk mencegah keraguan ada beberapa langkah untuk mengatasinya dengan menggunakan Periode Percobaan atau Parallel RUN, SOLUSI : Penerimaan yang lengkap sedikit demi sedikit, Memastikan bahwa semua yang dijanjikan akan diuji, Menggunakan disain, Menulis Percobaan, Daftar rencana tes penerimaan, Kesimpulan untuk rencana tes penerimaan, dan Kesimpulan untuk tahap disain. 
saya akan memberikan salah satu contoh yaitu :
Periode percobaan atau parallel run adalah pendekatan yang paling umum untuk penerimaan. Dengan menggunakan pendekatan 'periode percobaan' ini tim proyek akan mudah memasang sistem baru untuk dicoba oleh user. Lalu pendeketan 'parallel run' akan menambahkan dimensi untuk peralihan sistem lama yang sudah berjalan dengan baik sebagai perbandingan dan cadangan.
Pendekatan ini cukup mudah, tetapi ada beberapa kekurangan :
  1. Masalah kecil dapat membuat anda menjalankan kembali selama 'X' hari untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Kadang - kadang sistem software yang rumit tidak pernah 100% di-debug.
  2. Mungkin sulit untuk mencari penyebab dari suatu masalah. jika 10 user berada pada sistem yang interaktif dan istem tersebut rusak, ini merupakan tantangan untuk menemukan dengan tepat apa yang menyebabkan sistem tersebut rusak.
  3. Tidak ada jaminan bahwa semua kelebihan sistem akan dicoba dalam 'X' hari. Penulis pernah melihat sebuah sistem akuntansi yang diterapkan pada awal tahun fiskal baru. Sistem itu berjalan baik selama masa percobaan (6 bulan) sampai mengalami kegagalan pada akhir tahun fiskal ketika akuntan mencoba untuk melakukan tutup buku. Sayangnya garansinya telah habis dan penjual (vendor) tidak mau memperbaikinya.
  4. Biarkan end user masuk ke sistem pada hari pertama yang penerapannya tidak selalu bermanfaat. Karena dalam hal ini faktor penampilan lebih berperan. Seperti dalam roman, kesan pertama sangat penting.

refrensi : http://www.hendra-jatnika.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar